- Get link
- X
- Other Apps
Nama : Ken Anargya Alkausar
NRP : 5025211168
Kelas : A
Software Application Architecture adalah proses yang mendefinisikan struktur suatu aplikasi dengan mempertimbangkan aspek teknis dan operasional. Dalam pembuatan aplikasi, tiga komponen utama user, bisnis, dan sistem berinteraksi dan saling mempengaruhi. Tujuan arsitektur perangkat lunak adalah menghubungkan kebutuhan bisnis dengan kebutuhan teknis melalui use cases yang telah dirancang. Arsitektur yang baik meminimalisir risiko dan dapat beradaptasi dengan perubahan seiring waktu. Performa dan keamanan juga menjadi pertimbangan penting dalam desain arsitektur aplikasi.
Referensi Journal: https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/telkatika/article/download/17549/17754
Aplikasi Perpustakaan Open Library Universitas Telkom adalah sebuah website yang menyediakan informasi terbuka tentang buku, karya ilmiah, dan jurnal. Fitur-fitur yang disediakan meliputi pencarian, katalog, dan reservasi buku. Namun, berdasarkan pengumpulan data melalui non-functional software testing, aplikasi yang sudah ada memerlukan peningkatan pada scalability dan performance. Sistem saat ini tidak dapat melayani permintaan pada jumlah dan waktu tertentu sesuai dengan skenario yang ditentukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan arsitektur perangkat lunak dengan gaya arsitektur Microservices. Teknik evaluasi yang digunakan adalah non-functional software testing untuk mengukur batas pengguna yang dapat mengakses secara bersamaan. Peneliti memulai dengan mengumpulkan setiap fungsi dan proses dari sistem yang sudah ada, lalu memisahkan setiap proses bisnis ke domain independen dengan menerapkan konsep domain-driven design. Setelah itu, dilakukan migrasi arsitektur perangkat lunak dari monolitik ke microservices dengan menerapkan konsep strangler pattern. Pengembangan berlanjut hingga tahap functional testing pada setiap modul dan non-functional testing sesuai dengan skenario yang telah ditentukan.
Hasil dari pengembangan arsitektur perangkat lunak menggunakan microservices adalah organisasi dapat meningkatkan performa dan memiliki fleksibilitas dalam memilih teknologi yang sesuai dengan masalah yang dihadapi.
- Arsitektur Microservices
Arsitektur Microservices adalah pendekatan arsitektur perangkat lunak yang terdiri dari sejumlah layanan yang saling berinteraksi. Setiap layanan dapat dikelola secara terpisah, memudahkan pemeliharaan dan pengujian. Kelebihan lainnya adalah ketidakterikatan yang ketat antara layanan, kemampuan untuk dideploy secara independen, dan fokus pada kapabilitas bisnis tertentu. Dengan menggunakan arsitektur ini, aplikasi dapat lebih fleksibel, skalabel, dan mudah beradaptasi dengan perubahan.
- Software Development Life Cycle (SDLC)
Software Development Life Cycle (SDLC) merupakan serangkaian tahapan atau siklus dalam industri pengembangan perangkat lunak. SDLC melibatkan proses desain, pengembangan, dan pengujian perangkat lunak dengan tujuan menciptakan produk yang berkualitas tinggi.
- Kerangka Kerja Penelitian
Dalam rangka mencapai efisiensi dan struktur dalam penelitian ini, penulis menggunakan kerangka kerja penelitian. Kerangka kerja ini mengarahkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang sedang diteliti.
- Use Case Diagram
Use Case Diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan fungsionalitas sistem serta kebutuhan yang diinginkan atau dikehendaki oleh pengguna. Pada Gambar 2 secara keseluruhan pada sistem Aplikasi Open Library Universitas Telkom, terdapat beberapa fitur. Pertama, fitur login yang merupakan proses autentikasi antara pengguna dan sistem. Kedua, fitur peminjaman buku yang memungkinkan pengguna untuk melakukan peminjaman dan pengembalian buku. Ketiga, fitur katalog buku yang menampilkan daftar dan detail buku yang ada di perpustakaan. Terakhir, fitur Pencarian yang menampilkan daftar katalog buku yang mirip dengan buku yang dicari berdasarkan kata kunci yang dimasukkan oleh pengguna.
Dari hasil pengujian non-functional setelah migrasi perangkat lunak, dapat disimpulkan bahwa performa sistem meningkat. Hal ini terlihat dari berkurangnya Average Response Time (waktu rata-rata sistem dalam melayani suatu proses) dan peningkatan jumlah user maksimal yang bisa dilayani oleh sistem secara bersamaan. Gambar 3 menunjukkan peningkatan signifikan pada response time pada microservices dan jumlah peak user yang dapat mengakses sistem secara bersamaan.KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian mengenai implementasi arsitektur perangkat lunak microservices pada aplikasi Open Library Universitas Telkom menggunakan gRPC, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa cara untuk meningkatkan kecepatan dan skalabilitas sistem. Pada penelitian ini, peneliti menerapkan konsep distributed systems yang diaplikasikan ke arsitektur perangkat lunak microservices. Kebebasan pemilihan teknologi dan pembagian layanan secara independen menghasilkan performa yang lebih optimal dibandingkan dengan existing sistem dan pembanding arsitektur perangkat lunak monolitik. Penerapan gRPC pada penelitian ini dilakukan pada setiap layanan yang berkomunikasi dengan layanan lainnya, menggunakan konsep arsitektur perangkat lunak microservices. Pada penerapannya, layanan yang membutuhkan data akan berkomunikasi dengan gRPC server melalui gRPC client yang dipasang pada setiap layanan.

- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment