EAS - Model Bisnis Perusahaan

Tugas Pertemuan 10 - Komponen Desain Sistem

Nama  : Ken Anargya Alkausar

NRP    : 5025211168

Kelas   : A

Komponen Desain Sistem


Load Balancer

Apa itu Load Balancing?, Load balancing adalah metode untuk mendistribusikan lalu lintas jaringan ke beberapa server agar tidak ada satu server pun yang terbebani secara berlebihan. Pada website yang populer, tingkat kunjungan yang tinggi dalam waktu bersamaan dapat menyebabkan server kelebihan beban. Jika ini terjadi, server bisa mengalami downtime, membuat situs web tidak bisa diakses. Salah satu solusi untuk menghindari kelebihan beban ini adalah dengan mengimplementasikan load balancing.


Jenis Load Balancing

Ada beberapa metode load balancing yang penting untuk diketahui, dan masing-masing menggunakan algoritma yang berbeda. Berikut beberapa di antaranya:


1. Round Robin

Metode Round Robin digunakan ketika Anda memiliki beberapa server dengan kemampuan, jenis, dan karakteristik yang serupa. Metode ini bekerja dengan mengarahkan lalu lintas secara bergantian ke setiap server.


Sebagai contoh, jika perusahaan Anda memiliki dua server, pengunjung pertama akan diarahkan ke server pertama, pengunjung kedua ke server kedua, pengunjung ketiga kembali ke server pertama, dan seterusnya.


Kelemahan dari metode ini adalah load balancer tidak mempertimbangkan beban masing-masing server.


2. Least Connection

Metode Least Connection mengatasi kelemahan metode sebelumnya. Algoritma ini mendistribusikan lalu lintas ke semua server yang ada dengan mempertimbangkan beban saat ini.


Jika salah satu server sedang mengalami beban berat, lalu lintas akan dialihkan ke server lain yang lebih ringan.


3. Least Response Time

Server load balancer akan mengarahkan lalu lintas ke server yang memiliki jumlah koneksi aktif paling sedikit dan waktu respons tercepat.


4. Least Bandwidth

Pada metode ini, load balancer akan mendistribusikan lalu lintas ke server yang memiliki penggunaan bandwidth (dalam Mbps) paling rendah.


5. IP Hash

Metode IP Hash menentukan server tujuan berdasarkan IP dari paket yang masuk, termasuk alamat IP tujuan, nomor port, URL, hingga nama domain.


Layer 4 Load Balancer

Load balancing layer 4 beroperasi pada layer transport dari model OSI, terutama berkaitan dengan alamat IP dan port. Load balancer layer 4 unggul dalam mendistribusikan lalu lintas secara efisien ke server backend. Mereka dapat menangani volume lalu lintas yang besar dan relatif mudah untuk dikonfigurasi. Mereka tidak perlu memproses pesan.


Layer 7 Load Balancer

Load balancing layer 7 beroperasi pada layer aplikasi dari model OSI dan berhubungan dengan isi paket data. Load balancer layer 7 sangat penting ketika Anda perlu membuat keputusan routing berdasarkan isi permintaan HTTP atau protokol layer aplikasi lainnya. Ini memungkinkan routing yang lebih canggih, seperti mengarahkan lalu lintas ke server backend tertentu berdasarkan jalur URL, header permintaan, atau cookie.


Layer 7 membuat load balancer yang cerdas dan terinformasi berdasarkan isi data, sedangkan layer 4 melakukan load balancing berdasarkan algoritma perangkat lunaknya yang sudah ada. Layer 4 tidak cocok untuk microservices, tetapi layer 7 sangat baik untuk microservices.


Referensi

https://www.geeksforgeeks.org/what-are-the-components-of-system-design/?ref=lbp

https://kuliahppl.blogspot.com/2024/05/komponen-desain-sistem.html

https://www.linkedin.com/pulse/basic-building-blocks-system-design-interviews-part-1-shruti-kamtekar/

https://www.enjoyalgorithms.com/blog/load-balancers-in-system-design










Comments